Menghargai? Bagaimana caranya?
Pernah gak kalian berpikir tentang orang lain? Bagaimana
perasaannya? Bagaimana masa depannya? Bagaimana lingkungannya? Bagaimana cara
memperlakukannya? And anything. Dan
menurut kalian apa sih artinya kebijakan? Apa artinya egois? Apa artinya
menghargai? Menghargai? Well, meng-harga-i.
Apakah berarti memberikan harga atau bayaran ke orang tersebut? Atau berarti
memberikan nilai kepada orang tersebut? Mungkin yang kedua lebih tepat. Lantas,
gimana caranya memberi nilai tersebut? Saya pun gak tau caranya, makanya saya
nanya :pH
Hmm. saat ini saya sedang dalam memegang amanah yang berat. Sudah bersumpah diatas Al-Quran. Di pundak ini, kepercayaan dan harapan orang lain saya pikul. Mudahkah menurut Anda memikulnya? Tidak! Saya berusaha untuk tetap memikul amanah ini hingga usai masanya kelak. Saya berusaha untuk tidak menyakiti orang lain, saya berusaha untuk menjalankan kewajiban-kewajiban saya. Saya berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Saya berusaha menjalin silaturahmi. Saya berusaha memperbaiki keadaan. Saya berusaha menunjukkan fungsi lembaga yang saya pegang. Saya berusaha untuk mengibarkan bendera almamater hingga ke negeri orang. Saya berusaha bersikap adil. Dan saya berusaha menyeimbangkan waktu yang saya miliki untuk tujuan hidup saya. Apa itu mudah? Tidak!
Ketika lembaga saya dilanda masalah, dari 49 orang di lembaga tersebut bisa dihitung berapa orang yang peduli. Ketika ada tim saya yang meminta pendapat dan saya memberikan masukan, bisa terlihat bagaimana pendapat saya hanya dianggap angin lalu. Ketika hendak meminta pendapat yang lain akan masalah yang sedang dihadapi, masih saja saya dibilang mempertahankan pendapat dan egoisme dalam mengambil keputusan. Ketika saya menasihati tim yang sedang tidak berada dalam arahan kerja saya, mereka berkata saya menyakitinya. Ketika mereka meminta saya untuk hadir dadakan dan saya tidak bisa, mereka mencibir. Ketika saya meminta bantuan mereka untuk mengerjakan suatu hal yang masih sesuai dengan fungsinya di departemen mereka, mereka menghilang. Ketika saya meminta mereka untuk hadir rapat, mereka tidak datang dan berkata dengan kata atau kalimat yang tidak sopan untuk diucapkan. Siapa yang salah? Apa yang salah? Yaaa, pasti kalian akan menjawab saya yang salah. Cara saya yang salah. Sikap saya yang salah. Personality saya yang salah. Lantas, bagaimana untuk menjadi benar? bagaimana memperbaiki keadaan? Jika saya melakukannya dengan lembut, apa menjamin kalian akan sadar dengan posisi dan fungsi kalian di lembaga ini?
Hmm. saat ini saya sedang dalam memegang amanah yang berat. Sudah bersumpah diatas Al-Quran. Di pundak ini, kepercayaan dan harapan orang lain saya pikul. Mudahkah menurut Anda memikulnya? Tidak! Saya berusaha untuk tetap memikul amanah ini hingga usai masanya kelak. Saya berusaha untuk tidak menyakiti orang lain, saya berusaha untuk menjalankan kewajiban-kewajiban saya. Saya berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Saya berusaha menjalin silaturahmi. Saya berusaha memperbaiki keadaan. Saya berusaha menunjukkan fungsi lembaga yang saya pegang. Saya berusaha untuk mengibarkan bendera almamater hingga ke negeri orang. Saya berusaha bersikap adil. Dan saya berusaha menyeimbangkan waktu yang saya miliki untuk tujuan hidup saya. Apa itu mudah? Tidak!
Ketika lembaga saya dilanda masalah, dari 49 orang di lembaga tersebut bisa dihitung berapa orang yang peduli. Ketika ada tim saya yang meminta pendapat dan saya memberikan masukan, bisa terlihat bagaimana pendapat saya hanya dianggap angin lalu. Ketika hendak meminta pendapat yang lain akan masalah yang sedang dihadapi, masih saja saya dibilang mempertahankan pendapat dan egoisme dalam mengambil keputusan. Ketika saya menasihati tim yang sedang tidak berada dalam arahan kerja saya, mereka berkata saya menyakitinya. Ketika mereka meminta saya untuk hadir dadakan dan saya tidak bisa, mereka mencibir. Ketika saya meminta bantuan mereka untuk mengerjakan suatu hal yang masih sesuai dengan fungsinya di departemen mereka, mereka menghilang. Ketika saya meminta mereka untuk hadir rapat, mereka tidak datang dan berkata dengan kata atau kalimat yang tidak sopan untuk diucapkan. Siapa yang salah? Apa yang salah? Yaaa, pasti kalian akan menjawab saya yang salah. Cara saya yang salah. Sikap saya yang salah. Personality saya yang salah. Lantas, bagaimana untuk menjadi benar? bagaimana memperbaiki keadaan? Jika saya melakukannya dengan lembut, apa menjamin kalian akan sadar dengan posisi dan fungsi kalian di lembaga ini?
Percayalah, saya juga tidak tahan dengan keadaan di lembaga ini. Semuanya serba tradisi. Semuanya serba kesulitan. Dan semua itu makin terasa sulit kala kalian tidak ingat fungsi kalian dan terus menerus saling menyalahkan tanpa menunjukkan kinerja cerdas nan ikhlas. Jika bicara tentang pengorbanan, siapa yang tau pengorbanan apa yang sudah kalian berikan. Siapa yang tau pengorbanan apa yang sudah saya lakukan. Biarkanlah pengorbanan menjadi rahasia diri ini dan Allah swt.
Saya menjadi pemimpin di lembaga ini bukan tanpa alasan dan tanpa paksaan. Semua murni karena saya memikirkan nasib lembaga ini. Semua karena niat dalam hati saya yang ingin membesarkan almamater. Saya meminta kalian menjadi bagian dari lembaga ini, itu semua karena saya percaya kalau kalian bisa membantu saya dan kita bergerak bersama. Tapi dalam perjalanannya, ketika saya menggunakan hak prerogatif, saya dibilang egois. Ketika saya berpendapat, saya dibilang menyakiti. Jujur, saya muak dengan semua ini. Berada dalam lingkungan orang-orang yang tidak bisa menghargai saya dan terus menerus meminta untuk dihargai. Saya jenuh berada diantara orang-orang yang meminta dimengerti perasaannya namun enggan untuk mengerti perasaan saya. Saya lelah berada diantara orang-orang yang selalu mempertanyakan kebijakan, kinerja namun hilang ketika diminta untuk mewujudkan kinerja tersebut. Sudahlah, menghitung hari semua ini akan berakhir. Menghitung hari amanah atas nama agama akan lepas. Saya hanya mohon kepada kalian, bersikaplah seperti kalian ingin orang lain bersikap seperti itu kepada kalian. Biarkan posisi kalian dan amanah kalian bertahan hingga waktunya tiba kalian akan melepas amanah tersebut. jika kalian sudah tidak sanggup, biarkan otak dan hati kalian yang memilih apa yang harus kalian pilih tapi saya mohon untuk tidak mempengaruhi orang yang masih mau membantu saya di lembaga ini. Karena tidak ada lagi yang saya pertahankan disini selain kepercayaan orang lain terhadap saya. Jika kalian berpikir saya jahat, biarkan lah saya menjadi jahat karena menjadi diri saya sendiri daripada saya harus dibilang baik dan sempurna ketika saya memerankan wajah orang lain. Bantu saya untuk tahu dan mengerti apa artinya menghargai, dan izinkanlah organisasi ini menjadi ladang ilmu untuk kalian yang berada disini dan ladang amal untuk mereka yang tidak berada disini :)
Komentar
Posting Komentar