Kunjungan Industri sebagai Binder Angkatan



Kunjungan Industri sebagai Binder Angkatan

sudah ku duga kita jadi kunjin”. Mungkin kalimat itu menjadi kalimat yang muncul di benak beberapa orang dari angkatan saya, farmasi UIN Jakarta 2013. Yapppp, setelah banyaknya masalah yang datang ke kami mulai dari pemilihan persyaratan kampus yang mengharuskan pakai jasa EO, pemberkasan EO, birokrasi kampus, masalah internal di beberapa divisi, ketidakpekaan beberapa orang, pencarian industri, miscom antar divisi sampai yang parah adalah uang yang sulit turun :( well, semua telah berlalu. Toh angkatan ini sudah terlalu banyak dihadang masalah dan alhamdulillah semuanya bisa diselesaikan because everything is possible.


Singkat cerita, kita jadi kunjin brooooo. Yap, kunjin is kunjungan industri. Jadi di farmasi UIN Jakarta setiap tahunnya ada project akademik yang namanya kunjin dan itu dilaksanainnya sama mahasiswa semester 6 akhir atau awal semester 7 (sama aja sih). Untuk mempersiapkan kunjin, angkatan saya mulai menabung dari semester 3 (kalau gak salah sih) karena dengar dari kakak kelas dana yang didapat dari kampus akan kurang jadi mesti nabung. And then, panitianya kebentuk di awal semester 5. Yaaa persiapannya memang panjangggg dan melelahkan. Tak jarang saya dan beberapa lainnya merasa jenuh. But, its okay. We do it for us. And I’ll share with you whats the problem hahaha.


Masalah pertama yaitu informasi bahwa dana bantuan kampus yang diberikan akan turun kepada EO bukan kepada mahasiswa (kurang lebih begitu). Well, kami berusaha mencari EO yang bisa memenuhi persyaratan kampus. Untuk nyari EO aja butuh waktu kurang lebih 3-4 bulanan. Belum lagi setelah dapat EO, EO harus mengurus pemberkasan ke kampus hingga ke gedung rektorat (saya kurang paham banget sihh masalah yang terjadi hingga ke rektorat). Nah pas lagi ngurus-ngurus pencarian EO, muncul lagi permasalahan baru yaitu pergantian beberapa pejabat kampus. Disini masalah yang terjadi semakin rumit. Karena beberapa orang yang berwenang di dunia keuangan kampus diganti dan kaprodi saya juga ganti alhasil wewenang dan birokrasinyapun berubah. Kebijakan juga berubah. Belum lagi ada petugas yang masih harus adaptasi sama kerjaan barunya. Mereka bingung, mereka pusing. Yang mengurus (kami panitia-red) lebih bingung dan lebih pusing. ± 8 bulanan kita ngurus-ngurus pemberkasan EO dan birokrasi-birokrasi kampus. Alhamdulillah nya setelah sempet berkas EO ditolak, EO kami bisa diterima dan sah membantu kunjin (prok prok prok). Proses kunjin gak berhenti setelah EO diterima kampus, di waktu yang sama kami (lebih ke humasnya) menghubungi pihak industri untuk bersedia dikunjungi. Saat proses kontak industri itu juga ada masalah, masalahnya ada disurat kampus yang mengharuskan bikin suratnya setelah industrinya fix bersedia dikunjungi (lah gimana, industrinya aja minta surat sebelum menjawab), terus perjalanan surat yang panjang untuk akhirnya bisa digunakan. Terus masalah di internal humas yang gabisa saya jabarkan (wkwkwkwk maafin ceritanya jadi kentang yaa). Hingga akhirnya humas berhasil mendapatkan 7 industri (ini ceritanya disingkat biar gak kepanjangan). Selain dari divisi humas, masalahnya juga terjadi di divisi lain (kayanya divisi saya si engga ada masalah hahahahaha sombong), masalahnya apa aja tanya langsung sama koornya deh yaa (kontak saya kalau kepo). Terus karena pembentukan panitia ini dari satu tahun sebelum keberangkatan kunjin, rasa jenuh mengurusnya itu pasti timbul. Dan benerannnn, banyak banget dari kita yang jenuh ngurus kunjin. Rasa jebuhnya terasa dengan beberapa orang yang masa bodo dengan proses menuju kunjinnya. Tapi masa iya jenuhnya gak selesai-selesai, ntar gak jadi kunjin wkwkwkwk. Dipercepat aja yaa ceritanya, masalah di detik-detik (gak detik juga sih) menuju keberangkatan kunjin itu adalah uang yang diberikan kampus di awal tidak sesuai ekspektasi kita dan sangatttt sedikit sehingga kekurangan untuk melunasi EO sangat besarrrrrr. Ottoke??? (bagaimana dalam bahasa Korea, gue emang gegayaan-_-). Akhirnya kita menambah biaya yang cukup besar dari masing-masing individu untuk bisa tetep berangkat kunjin. Saat itu, sekitar bulan agustus kita semua baru aja bayar semester jadi buat nambah uang sebanyak itu rasanya sulittttt. Tapi mau gimana lagi yakkkk ._. udahlahhhh cerita masalahnya kurang lebih begituuuuu. Mungkin singkat secara cerita, tapi sangat panjang, berat dan lelah ketika menjalankannya.


Terus saya di kunjin sebagai apa? Nah, di kunjin ini saya dan beberapa orang lainnya diminta untuk menghandle acara kunjin. Sempet nolak karena khawatir kesibukan saya (sok sibuk tapi beneran) menghambat rancangan acara kunjin tapi penolakan saya ditolak yang lainnya, yaa jadilah saya ikut merumuskan acaranya. Kami (tim acara-red) mulai merumuskan acara dengan memahami dulu apa dan sampai mana peranan tim ini (nama timnya ranger kunjin). Lalu kami list apa aja yang harus dikerjakan dan membagi penanggung jawab sesuai dengan list jobdesk kami (klasik sih tapi penting). Awalnya kami membuat term of referrence (TOR) untuk kunjungan ke masing-masing industri. Karena kami adalah mahasiswa farmasi, jadi tor yang kami buat diperuntukkan untuk kebutuhan pengetahuan kami kelak jika sudah berprofesi. Target industri yang kami inginkan adalah industri yang bergerak di bidang obat herbal, obat non herbal, kosmetik, vaksin atau produk biologis, sediaan steril, makanan dan minuman, BPOM, LPPOM MUI, dan Rumah Sakit. Namun karena singkatnya waktu kunjungan yang hanya 7 hari (udah sama pulang pergi) serta adanya kegiatan angkatan yang disisipkan dalam rangkaian kegiatan (aji mumpung) membuat semua realita tidak sesuai keinginan. Belum lagi setelah diskusi dan mendapatkan masukan (lebih ke pemaksaan) dari pihak kampus, yang direncanakan makin gak sesuai sama kenyataan. Its okay.


BPOM, LPPOM MUI, rumah sakit, industri produk biologis tidak kami dapatkan dan tidak kami kunjungi. Why? Ketika TOR BPOM selesai dibuat, kebanyakan yang kami pikirkan adalah regulasi dan ketika berdiskusi, kami berpikir bahwa regulasi BPOM telah jelas dan mudah diketahui. Ketika masih tidak paham dengan regulasi tersebut, website BPOM dan call center nya sangat jelas dan mudah dijangkau. Dan kalaupun diadakan keliling BPOM, yang ada hanyalah human and document setinggi langit di angkasa (edisi lebay :D). Karena yaaa yang ada hanya berkas dan lab yang biasanya juga kita praktikum. So, menghemat waktu dan jarak kunjungan kami membatalkan untuk kunjungan ke BPOM. And then LPPOM MUI. Sama sih alasannya dengan BPOM, tapi jarak (sebelumnya kami udah nentuin wilayah kunjungan) LPPOM MUI ini yang sulit dijangkau di waktu kunjungan lebih tepat untuk menggambarkan kenapa kita cancel LPPOM MUI. Nah kalau rumah sakit kami cancel karena setelah berdiskusi dengan pimpinan prodi kami merasa bahwa akan ada waktu lebih lama dan jelas (karena kami langsung praktik) untuk mengenal peranan farmasi di pelayanan. Daripada wasting time, kita akhirnya cancel kunjungan rumah sakit. Sisalah industri-industri yang harus kita hubungi kesediannya. Apa aja masalah di ranger kunjin? Masalah kami gak banyak. Kesulitan membuat rundown supaya bisa di acc kampus, masalah tor yang sempat tidak diberikan ke pihak industri (padahal udah buat) dan masalah membuat acara angkatan agar berkesan. Ditambah di divisi ini kami merangkap mengurus perlengkapannya juga. Udah itu ajaa, gak banyak dan karena punya tim yang punya kekuatan superrrr kaya ranger makanya masalah di divisi ini gak terlalu terekspose (asekkkkkk).


Sesuai dengan namanya, saat kunjungan industri kita melakukan pengamatan sambil mendengarkan guide pabrik menjelaskan terkait proses produksi kemasan dan sediaan, quality control, pengolahan limbah, sampai ke peran profesi saya (apoteker) di industri tersebut. Keliling industri untuk bisa melihat langsung proses produksinya dan saat proses pengujian. Istilah ini rahasis dapur kami tentu berlaku. Tidak semua atau tidak menyeluruh segala aspek diungkapkan karena memang ada beberapa hal yang menjadi rahasi industri. Saya bisa memaklumi itu, terpenting adalah pihak industri bisa memberikan kami ilmu untuk berprofesi kelak. Industri yang berhasil kami kunjungi diantaranya Galenium Pharmasia, Yakult, Otsuka (minuman dan sediaan infus), Borobuddur Extraction Center, Victoria Care Indonesia (Herborist), dan Jayamas Medica. Yang menarik bagi saya pribadi dari kunjungan industri tersebut adalah saya bisa membandingkan bagaimana industri yang benar-benar lokal dan industri yang sangat ada campur tangan pihak asing, kemudian melihar proses pembuatan antara obat dengan sediaan non obat, melihat sediaan alkes, serta proses ekstraksi untuk sediaan obat herbal. Yaaa, idealisme dan realitas terkadang tidak sama dan tidak bisa dipungkiri bahwa keterlibatan pihak asing sangat berpengaruh untuk negeri ini. Well, sebagai generasi bangsa yang katanya akan turut membawa perubahan saya sedikit punya pikiran tersendiri untuk kemajuan bangsa ini (ini seriusan wkwwk).







Beberapa dokumentasi saat kunjungan industri


Setelah kunjungan industri, kami semua diminta membuat laporan kunjungan (bukan LPJ). Ini mah hal yang biasa dan sangat wajar sih. Tapi sebenarnya saya lebih mengingankan kalau laporan ini dibuat dengan desai yang menarik seperti newsletter. Entah bisa terwujud atau engga, setidaknya saya pernah menguatarakan maksudnya hehehe. Well, kunjin is over. Terlepas dari acara angkatan yang menurut saya berkesan, kunjin bagi saya bisa menjadi binder angkatan dengan masalah-masalah rumit yang diselesaikan bersama. Melihat kepekaan, kepedulian dan kemauan teman-teman lain serta karakteristik teman dalam menyelesaikan masalah menambah rasa kebersamaan. Saya pribadi tidak akan bisa menjalankan amanah saya di kunjin tanpa bantuan dari ranger kunjin dengan kekuatan super. Saya tidak akan bisa menyelesaikan masalah tanpa bantuan BPH dan koor kunjin lainnya. Dan kunjin tidak akan terealisasi tanpa bantuan BPH luar biasa yang bolak-balik kampus walau lagi libur wkwkwkwk (I know what you feel guys). Juga buat semua angkatan 2013 yang mau susah payah mengurus kunjin dan pihak EO Kemilau wisata (cc bang Darwis dkk) yang sudah sangat membantu kegiatan kunjin ini. Saya atas nama pribadi mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf untuk segala kesalahan yang saya lakukan, baik lisan maupun perbuatan, baik yang disadari ataupun tidak disadari. Semoga angkatan ini tetap bisa menjaga ukhuwah walau tidak lagi belajar dalam satu atap. Semangatttt buat angkatan 2013 yang di tahun 2017 akan wisudaan (insyaAllah) semangatttt skripsinyaaa dan ditunggu kabar-kabar setelah wisuda nanti. Untuk junior-junior kami (terutama 2014) yang sebentar lagi juga akan menjalani kunjin, saya dan teman-teman 2013 lainnya sangat welcome untuk berbagi pengalaman dan solusi ketika kalian bingung menghadapi masalah kunjin. Bahkan dengan niatan ketua kunjin 2013 (bapak Ghifar wkwkwk) yang akan membuat semiformal workshop untuk kalian bersama dengan pihak kampus membuktikan bahwa kami sangat peduli dan ingin menjadi kaka kelas yang bisa diandalkan (karena katanya kami adik kelas yang ......).


One again KUNJIN be a BINDER. And the last, see you soon guys.




Komentar