STORY ABOUT 15th APPS (Part-3)
“Berbahagialah
ia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya sendiri, dan
maju karena pengalamannya sendiri”
-
Pramoedya Ananta Toer -
Kompetisi Internasional Pertama
APPS benar-benar menjadi ajangku dalam mencari
pengalaman yang baru. Tak terkecuali dalam mengukur kemampuanku. Di APPS yang
ke-15, aku coba mengikuti kompetisi yang ada. Awalnya inginku ikuti semua
kompetisi, namun karena aku seorang diri dari universitasku maka ku sadari
kemampuanku. Aku hanya mengikuti kompetisi poster. Dari dua jenis kompetisi
poster yang ada, aku ikuti keduanya yaitu scientific
poster and public health poster dan alhamdulillah kedua posterku masuk
sebagai finalis poster. Kedua poster yang aku ikuti memiliki proses penilaian
yang berbeda. Dalam scientific poster,
penilaian abstrak dilakukan oleh tim regional
project officer kemudian setelah dinyatakan masuk final, penilaian
selanjutnya di voting oleh seluruh
peserta APPS. Sementara penilaian public
health poster dilakukan oleh tim regional
project officer yang kemudian 10 tim yang menjadi finalis harus
mempresentasikan posternya di depan peserta APPS yang memilih workshop public health.
Dalam scientific poster, disediakan 2 tema yang berbeda. Pertama adalah
terkait Clinical Pharmacy
Practice in the Pharmacy Education Curriculum dan yang kedua
adalah terkait Tendency of Job Selection
after Graduation within the Asia-Pacific region. Jika ada peserta yang
ingin mengirimkan poster di luar tema tersebut juga diperbolehkan. Aku
mengirimkan poster yang berkaitan dengan tema satu, dengan judul posterku
adalah Patient Counseling Bring Into Reality Pharmacist Appropriate Pharmacy
Curriculum of Indonesia. Alasanku
memilih judul tersebut dikarenakan aku mengamati perkembangan konseling di
Indonesia. Poster yang aku buat berdasarkan hasil pengamatan, dan juga literatur review. Dari sekitar 40an
poster yang masuk ke dalam finalis, aku mendapatkan voting sebanyak 23an. Untuk aku yang baru pertama kali mengikuti
kompetisi poster Internasional, bisa mendapatkan voting saja aku sudah
bersyukur. Untuk semua yang udah membantu aku voting, terima kasih banyak dan untuk sepupuku Fahrul Rozi, terima
kasih juga atas bantuannya dalam membuatkanku desain poster J
![]() |
| My Scientific Poster |
Sementara
di public health poster, tema
posternya sangat bebas. Persyaratannya hanya berupa poster yang dibuat
berdasarkan dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan. Aku
sendiri memilih judul Drugs
Information Week: Wise to Using an Antidiabetic Drugs, karena aku pernah mengadakan kegiatan tersebut di
universitasku. Sebelum posterku dinyatakan sebagai salah satu poster yang layak
untuk dipresentasikan, aku harus mengirimkan abstrak terlebih dahulu, barulah
10 tim dengan abstrak terbaik dipilih untuk lanjut membuat poster dan
mempresentasikannya dalam workshop public
health. Presentasi dilakukan kurang lebih 10 menit di hadapan peserta APPS
yang memilih workshop public health show dan dihadapan regional project office APRO yaitu Kimmy yang didampingi oleh Vice President APPS yaitu
Cha Michael. Aku sangat nervous
ketika mempresentasikan karyaku, karena harus ku akui bahwa bahasa inggrisku
tidak sebagus yang lain. Aku masih suka belepotan dalam speaking, terlebih ini pengalaman perdanaku. Dalam prosesnya
mengikuti kompetisi poster public health,
aku berterima kasih ke sahabatku Hesti Sulistiorini yang telah membantuku dalam
membuat desain poster, di kompetisi poster aku menambah pengetahuanku bahwa
kegiatan pengabdian masyarakat yang baik adalah yang dapat di follow up setelahnya sehingga bisa
diketahui perubahan dan keberhasilan program yang dijalankan.
![]() |
| My Public Health Poster |
![]() |
| Saat Presentasi Poster |
Walau kedua posterku masuk sebagai
finalis, aku belum berkesempatan untuk memenangkan salah satunya. Untuk scientific poster sendiri dimenangkan
oleh tim dari universitas ternama di daerah Bandung, dan untuk public health dimenangkan oleh tim dari
universitas ternama di daerah Yogyakarta. Ketagori creative design poster dimenangkan oleh tim dari gabungan
universitas di daerah Jatim-Bali. Yaa, harus ku akui kalau desain posternya
benar-benar sangat menarik karena unik dan 3 dimensi. Meski belum berkesempatan
untuk menang, aku tetap bersyukur bisa menjadi finalis dalam kompetisi poster
Internasional perdana yang aku ikuti.



Komentar
Posting Komentar