Hallo useful people!
Apa kabar? Semoga selalu dalam lindunganNya
yaa. Kali ini, saya akan berbagi cerita terkait training kedua yang saya ikuti, untuk semakin menyempurnakan status
saya sebagai volunteer dalam invitation tournament Asian Games 2018.
Seperti yang pernah saya infokan dalam postingan
saya sebelumnya bahwa, untuk menjadi volunteer
invitation tournament Asian Games
2018 yang hqq (hakiki-red), kamu
harus mengikuti setiap training yang
diselenggarakan. Saya mau menginfokan kembali bahwa training yang dilakukan sebanyak yang dibutuhkan oleh tiap
departemen, so tiap-tiap departemen
memiliki frekuensi training yang
berbeda. Saat training kedua
berlangsung, status saya dan teman-teman volunteer
yang lain masih umum, artinya kami belum ditentukan bekerja di departemen
apa.
Undangan GT 2 |
Training kedua
biasa disebut sebagai GT 2. GT 2 ini adalah tentang pemahaman dasar-dasar
keolahragaan dan penjelasan Asian Games. Jumlah peserta per kelas saat
mengikuti GT 2 lebih banyak dibandingkan GT 1, sehingga hanya dibagi menjadi 3
kelas, dimana per kelasnya bisa memuat ≥50 volunteer.
Pelaksanaan GT 2 lebih singkat, kurang lebih hanya 3 jam sehingga dalam 1 hari
terdapat 2 sesi, sesi pagi dan sesi siang. Tiap-tiap volunteer sudah mendapatkan jadwal berikut dengan sesi-nya, yang
disampaikan melalui e-mail. Dan di akhir GT 2, tiap volunteer diminta membuat rekening BRI baru (hayooooo untuk apa :p)
Saya mengikuti sesi 2 (siang hari)
tanggal 4 Desember 2017, di kelas B. Saat itu, pematerinya adalah ka Fandi
Ahmad dan Ka Ayu. Di GT 2, tiap volunteer
akan pendapatkan buku seperti pada gambar.
Buku yang diterima volunteer dalam GT 2 |
Ka Fandi Ahmad
menjelaskan tentang Ancient and Modern
Olympic, mulai dari sejarah olimpiade, pelaksanaan torch relay, hingga perbedaan modern
olympic antara amateurisme vs
commercialism. Penjelasan ini sangat baru bagi saya yang hanya penikmat
Persija dan Sepak Bola Nasional (ketauan kan banyak gatau tentang olahraga
-_-). Saya antusias dalam mendengarkan penjelasan tersebut, dan hanya bisa manggut manggut karena ngerasa ‘gilaaakkkkk! ternyata olahraga punya sejarah
yang menarik ’.
Setelah materi tersebut, ka Fandi membagi volunteer menjadi kelompok-kelompok
kecil yang beranggotakan 10 orang, untuk melakukan diskusi, dan diskusi
tersebut mengenai amateurisme vs
commercialism dalam olahraga. Sejujurnya saya merasa kesulitan mengikuti
diskusi ini, karena keterbatasan pengetahuan saya tentang keolahragaan.
Untungnya, argumentasi yang disampaikan melihat dari berbagai aspek sehingga
saya bisa ikut serta dalam diskusi dengan membawa argumen dalam perspektif
kesehatan. Diskusi ini menjadi menarik, karena saya mendengarkan langsung
argumentasi dari berbagai sudut pandang bidang lain. Hasil dari diskusi tiap
kelompok dipresentasikan sehingga diskusi menjadi sekelas.
Materi selanjutnya yang disampaikan adalah
Olympic and the IOC (International
Olympic Committee). Disini, pemateri menjelaskan simbol olimpiade dan
struktural serta fungsional pengurus olimpiade. Untuk mengetahui lebih banyak tentang IOC, kamu bisa cari tau di https://www.olympic.org/the-ioc.
Lalu disampaikan pula materi sport event and sport legacy. Kegiatan
keolahragaan memiliki tingkatan, baik itu regional, nasional, maupun
internasional. Dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, rangkaian umumnya
terdiri dari countdown, test event, torch
relay, opening and closing ceremony, and games or competition. Untuk kegiatan
countdown Asian Games 2018 sudah
dilaksanakan di Jakabaring dan Monas, sejak 2017, yakni 1 tahun sebelum Asian
Games berlangsung. Sementara test event
baru saja dilaksanakan di Jakarta, dengan nama lain invitation tournament. Materi terakhir yang disampaikan adalah
tentang Asian Games and volunteering. Untuk
mengetahui Asian Games lebih banyak, kalian bisa melihatnya di website resmi
Asian Games https://asiangames2018.id
Semangat mencari, semoga bisa terus punya rasa 'kepo' J
Komentar
Posting Komentar