Sebuah Pesan Untukmu

Mengagumimu dari jauh bukanlah inginku, namun hanya ini yang sanggup aku lakukan, karena kita tak cukup kenal, hingga aku tak mampu mengatakannya padamu.

Hai, apakah kamu menyadari rasa ku ini yang mulai perlahan ku tunjukkan padamu? Kamu tau, aku membuat story di social media, hanya untuk membahagiakan diriku, ketika tau kamu melihatnya. Norak? Aku tak peduli, toh kamu tak merespon. Jadi aku tak tau, apakah kamu sadar atau tidak.

Aku menulis detail, siapa kamu, orang yang aku kagumi. Bagaimana pertemuan kita, dan sengaja aku bagikan dalam story social mediaku, hanya untuk kamu ketahui, dan mendapatkan respon. Tapi sepertinya, caraku ini terlalu muluk untuk terealisasi. Bahkan untuk mengetahui apakah kamu baca atau tidak pun, aku tak bisa.

Kamu tau, seberapa ingin aku menghapus kontakmu dari ponselku, untuk mulai membiasakan pikiranku tanpa hadirmu. Untuk melunturkan rasa ku ini, hingga benar-benar hilang bersamaan dengan berjalannya waktu. Tapi, aku masih dalam keadaan bodoh, untuk menikmati kepecundanganku ini, untuk menikmati rasa yang tak terbalas, untuk menikmati kekagumanku dari jauh yang tak kau respon ini. Aku masih menikmati itu.

Hai A.M.N.T.P, ku harap kamu memberikanku respon, jika suatu saat kau baca pesanku ini. Entah bagaimana caranya, terpenting respon itu sampai kepadaku. Aku tau, probability kamu jadi milikku adalah nol persen, karena kau sedang bersama yang lain, dan aku tak cukup ideal untuk menjadi milikmu. Tapi ku mohon, biarkan rasa ini hilang disapu waktu. Biarkan aku mulai jenuh dengan keadaan bodoh ini dengan sendirinya, tanpa dipaksa, tanpa diminta, walau mungkin butuh detik waktu yang cukup banyak, asal terjadi aku tak masalah.

Hai A.M.N.T.P semoga kali ini, pesan ku untukmu bisa sampai, dan responmu bisa ku terima. Semoga kau selalu bahagia menjalani hidupmu, dan berkah menyertainya.

-Dariku, yang Mengagumimu dari Jauh-

Komentar